Jumat, 11 September 2015

5 LANGKAH MENJADI IBU LUARBIASA!


            Suatu hari saat melihat anak-anak membicarakan sesuatu, saya mencoba menguping pembicaraan mereka. Ternyata saya mendengar sesuatu yang luarbiasa, dimana anak lelaki sulung yang kala itu masih berusia 9 tahun mencoba menasehati temannya.
            “Jangan memanggil teman kita dengan sebutan yang buruk, kata ibu itu dosa”, katanya sembari mengalihkan pembicaraan lain saat temannya mencoba mengejek teman lainnya dengan sebutan yang sungguh tak enak didengar telinga. Saya tersenyum, ternyata nasehat kita yang sepertinya didengar dengan sebelah telinga, bahkan terlihat tak digubris ternyata saya salah besar. Anak terkadang mendengar tanpa harus terlihat menoleh, ia akan men-cam-kan nasehat itu bahkan bisa menularkan pada temannya!.
            Sahabat Ummi, pernahkah kita sadar jika , cara bersikap, bertutur bahkan sampai tahap pola pikir orangtua, kelak akan sangat berpengaruh pada anak-anaknya kelak? Jika memang demikian, maka jangan ragu-ragu menjadi ibu yang hanya biasa-biasa saja untuk anak-anak, namun jadilah ibu yang luarbiasa bagi mereka. Bagaimana caranya? Tengoklah hal-hal berikut ini:
  • 1.      Jadilah pendengar yang baik.

Sekecil anak, selalu mempunyai pendapat. Anehnya, seringkali kita tidak terlalu respek dengan pendapat mereka karena merasa belum saatnya mereka mengeluarkan pendapat dan didengar. Padahal seringkali kita bisa takjub karena anak-anak kadang memiliki pemikiran yang ‘ajaib’. Jika ia punya keluh kesah, biasakan mereka mengutarakan dengan baik, dan jangan diam saja. kata “takut jika ibu dan ayah marah” sebaiknya hal itu dihilangkan pada si anak, katakan pada mereka jika orangtua marah pada porsinya, melihat kesalahan yang ditimbulkannya, dan itu adalah keadaan yang wajar. Hadiahkan pelukan setiap saat, waktu senang apalagi saat sedih. Saya percaya pelukan itu akan sangat dahsyat manfaatnya untuk anak.
  • 2.      Jika harus memberi nasehat, berikan nasehat cerdas.

Nasehat yang itu-itu saja akan membuat anak bosan. Kemaslah nasehat secara menarik, bila bisa kita menasehati anak secara samar, seperti saat melihat suatu kejadian, hubungkanlah dengan keadaan anak. Semisal melihat anak kecil jadi pemulung, katakan pada anak,”Nak, mengapa kamu selalu menyia-nyiakan makanan, juga tak belajar dengan baik. Lihatlah anak-anak yang kurang beruntung itu, untuk makan saja harus bekerja memunguti plastic atau kardus, belum lagi harus sekolah”. Hal ini akan berbeda saat kita menasehati anak dengan. “cepat makan sana, dan jangan susah makan!” atau “Belajar yang baik, biar jadi anak pintar..”
  • 3.      Jadikan ibu teman, tapi adakalanya harus dihormati seperti laiknya orangtua.

Terkadang saya prihatin melihat anak tetangga yang kurang menghormati ibunya karena unsur ‘terlalu’ dekatnya ibu dengan anak, dan sedihnya pada saat-saat tertentu ia membiarkan ‘menjajah’ ibunya. Hingga dengan ibu atau orang tua kurang sopan dan tidak mengerti keadaan ibunya. Maka jadilah seperti layang-layang, untuk tarik ulur memperlakukan anak.
  • 4.      Kita itu panutan anak, dan itu harga mati.

Jangan biarkan ia mencari panutan lain yang negative akan mempengaruhi kehidupannya. Hingga tak jarang karena terpengaruh teman, anak bisa lihai  mengumpat, bahasanya buruk, melalaikan sholat, jarang  belajar karena banyak bermain bahkan berani melawan orangtua. Jangan biarkan mimpi buruk itu terjadi, makanya untuk menjadi panutan memang harus kerja keras untuk memperbaiki diri. Jadikan anak tegar untuk mempunyai sikap agar tidak mudah dipengaruhi teman. Jangan bilang tidak bisa, jika kita tak pernah lelah mengusahakannya.
  • 5.      Tanamkan Agama sejak dini

Kitalah guru yang paling awal, jika kurang mampu mendidik dalam bidang agama lebih mumpuni, carikan guru ngaji untuk mereka.  Sekolahkanlah ditempat terbaik, bukan berarti pada sekolah mahal dan bergengsi. Tentu juga doakan mereka dengan menyebut namanya disetiap doa-doa, insyaAllah doa orangtua—sangata mustajab untuk diijabahi Allah.
Lima langkah itu jika dijalankan dengan baik, bukan tidak mungkin kitalah menjadi ibu yang luarbiasa bagi anak-anak. Sediakan waktu sebaik-baiknya untuk mereka dikala kesibukan yang tiada henti.  Anak adalah investasi akherat yang tak tergantikan walaupun kita berkalang tanah sekalipun. InsyaAllah kita keluar menjadi pemenang dihati mereka…
Referensi: beberapa sumber

Tulisan ini sudah saya share di ummi online


Tidak ada komentar:

Posting Komentar