Jumat, 08 Februari 2013

SIMPHONY SEDIH" BAGI IBU BARU


Hampir semua ibu, selalu mempersiapkan kehamilan pertamanya dengan debar hati, apapun yang bersifat baru, selalu ditanggapi dengan perasaan yang berkecamuk; menata hati yang tak tentu, mengamati setiap perubahan dari raganya, persiapan dengan penuh kebingungan dan tanda tanya : sebentuk apakah makhluk mungil yang akan lahir kedunia. Apakah Saya akan melahirkan dengan sempurna, bayi sehat tanpa cela dan semua akan berjalan baik-baik saja?
Setumpuk buku, puluhan nasehat orangtua, kerabat, dan teman seolah memenuhi dinding telinga. Berharap setelah proses kelahiran anak pertama saya yang lahir normal, berat 2,90kg, semuanya akan terlihat mudah karena perasaan lega, syukur haru dan bahagia tiada tara akan membantu saya melewati pengasuhan bayi pasca melahirkan. Ternyata dugaan saya meleset sangat jauh. Satu hal yang sangat besar, penting, terlewatkan. Tak ada buku yang kubaca mengenai sydrome Baby's blue ternyata telah merongrong saya, bahkan merampas kebahagiaan saya memperoleh bayi baru nan lucu, berganti kesedihan, galau, kemarahan, kepenatan yang seolah tiada habisnya. Semua orang yang terlihat membantu sayapun seolah tak ada artinya, sedih ini tak ada yang menanggulanginya.
Ketika badan letih tiada tara pasca melahirkan, harus langsung memegang dan merawat bayi mungilku yang sepertinya bisanya hanya menangis, rewel tiada henti. Semalaman Saya harus memberi air susu tiada henti dalam posisi terduduk. Bila bayi diletakkan pastilah nangis keras, bayi-ku telah mempenjarakan kehidupanku !,  padahal seluruh pekerjaan sebagai seorang ibu harus kulakukan, mencuci, menyertika, membereskan rumah sampai memasak. Belum lagi seluruh badan tertasa sakit bak tertimpa pohon besar yang rubuh. Saat itu, saya terlihat sangat depresi, menjadi gampang tersulut emosi, pemarah dan sedih yang kerap mendera, bahkan kerap menangis bersama sang bayi bila Ia sudah tak bisa dikendalikan.
 
Hingga kerap ada kejadian lucu yang tak pernah kulupa, bila ada orang yang berisik, atau hanya sekedar makan kerupuk saja, didekat bayiku ini, dan suara "krezz"-nya membangunkan bayi yang kucoba tidurkan dalam tempo 2 jam dengan susah payah, langsung kubentak. Belum lagi, keluarga yang melihat tayangan lucu ditelevisi dan terbahak-bahak, saya langsut merengut dan menegur mereka :"bisa tidak kalau tertawa itu ditahan, atau dalam hati saja,.." kataku dengan nada serius. Mereka semua jadi terdiam dan berbisik, kudengar lambat-lambat pembicaraan mereka: "tertawa ditahan dan dalam hati melihat tayangan lucu, caranya gimana ya,." Saya dengar dari balik kamar, sambil tersenyum kecut sambil bertanya dalam hati, ada apakah gerangan dengan diri saya, koq bisa-bisa tadi pagi mengacungkan tinju pada pengendara yang lewat depan rumah karena  suara motornya meraung-raung bangunkan lelap sang bayi? Kenapa Saya yang peramah ini tak bisa tersenyum dan berganti dengan amarah?
 
Ternyata setelah sekian lama baru bertemu dengan solusinya, dan solusi itu sangat membantu saya dalam menyambut kelahiran anak-anak saya selanjutnya. Saya telah terkena syndrome Baby's blue yakni suatu kondisi pasca melahirkan yang biasa didapat pada kelahiran anak pertama yakni berupa kesedihan, emosi yang tak terkendali pasca melahirkan. Bahkan beberapa Ibu nyaris bunuh diri karenanya, Asthagfirullah sudah separah itu bila tak ada tangan-tangan yang membantu. Dorongan orang terdekat, Ibu, kerabat, suami sebenarnya sangat menduduki posisi pertama saat ada ibu yang baru melahirkan, itu kuncinya. Siap membantu, apalagi kebingungan awal memperoleh anugrah bayi mungil, harus ektra diperoleh. Bila perlu sang Ahli psikologi juga dilibatkan bila si Ibu telah terkenna syndrome ini secara akut. Kunci yang kedua, perbanyak membaca buku-buku kehamilan dan melahirkan secara lengkap, saling berbagi cerita antar ibu , tak lupa banyak berdoa, karena ketenangan batin akan sangat membantu ibu dalam mengasuh buah hatinya dan tak lupa persiapan secara mental sebaik-baiknya dalam memperoleh anugrah ini, agar Simphony sedih bagi sang ibu baru tak lagi ada dan tertukar dengan simphony bahagia tentunya.

Rabu, 06 Februari 2013

KUBERI SATU PERMINTAAN,..MONGGO..!!!"



Bila mendengar kalimat itu pada iklan rokok ditelevisi, aku ndak henti terbahak. Begitu kreatifnya orang punya ide iklan seperti itu; dengan simbol-simbol jawa didalamnya, memakai Jin, pengabul keinginan yg tertinggal diguci kecil, dan siap "wuuuz" keluar jika ada seseorang yang menabraknya.

 
 Mengejutkan jalan ceritanya, juga cerita akhirnya tak bisa ditebak, dan orangpun seakan ndak bosan melihatnya lagi  .Berbeda bila aku liet iklan, atau sinetron Indo yang gampang "dilanjutkan sendiri" jalan ceritanya,..hingga anakku tanya: "ibu kok tahu, kelanjutan ceritanya?" aku jawab: "ibu khan penulis skenario-nya,  jadi dah mudeng duluan.." kataku ngawur aja.
atau mendengar lagu yang diputar ditelevisi atau radio,..aku dengan sekenanya melanjutkan, padahal sebelumnya belum pernah mendengarkan, dan ajaibnya sering benar..hingga anakku kembali tanya:
"ibu, dah hafal dengan lagu itu ya.."
"iya dong,..ibu khan penulis lyriknya.." jawabku asal

Senangnya dengan iklan itu, karena juga akting Jin Jawa itu lho, yang celelekan, percaya diri, lucu tapi masih mengindahkan tindak tanduk sebagai orang jawa dan meski menjawab dengan bahasa jawa, saya yakin banyak orang tahu maksudnya,..seperti: .. "Hmm..bisa-bisa diatur ..wani pira?"
bener-bener kocak Jin itu.

Namun, jika Sampeyan (hanya berkhayal lho) yang ditanya oleh Jin pengabul keinginan ketika menabrak guci tua miliknya dan wuuuz datanglah ia dan berkata:
"Kuberi satu permintaan,..monggo"
apa nih kira-kira jawabannya ya,..mungkin pengin jadi penulis terkenal yang bukunya banyak terpampang dirak toko buku terbesar?, atau pengin rumah, mobil,..atau utang-utangnya semuanya lunas? he..he..
kalau yang ditanya saya, mungkin jawabnya satu: "setelah mati, pengin masuk surga.."
urik ya,..satu tapi,...seperti kata Jin pengabul itu ditanya seseorang yg berwajah jelek pengin "ganteng" dan dijawab Jin-nya.." huwa..huwa ngimpi... "

 
 memang seperti mimpi saja,..ndak tau apa bisa terwujud. Sholatku aja ndak "tegak" berdirinya, sajadahku,..bukan sajadah panjang dalam lagu  Bimbo, sedekahku super duper dikit hanya seujung debu, bila banyakan dikit, mungkin dah "Riya",..ada perbincangan ringan dengan anak, ketika saya mau memasukkan infaq dikaleng masjid setiap tarawih.
"kok, segitu bu,..ndak kebanyakan nih,..khan tiap hari,.eman-eman nanti uang ibu habis.." kata anak perempuanku ketika tahu berapa rupiah yang kumasukkan dikaleng, yang sebenarnya jumlahnya ndak seberapa, tapi untuknya banyak.
"Nduk, ini cuma sedikit,..apa kamu tega, sedekah yang teramat sangat sedikit, tahu ndak ini hanya cukup untuk "mengetuk" pintu surga.."
"..cuma untuk mengetuk saja?,..wah..katanya seakan takjub,..surga begitu susah dijangkau

Bayangkan Nabi Muhammad yang dikenal maksum ,..tak ada dosa padanya,..dan punya tiket "pass" masuk surga aja, kakinya sampai bengkak-bengkak sholat tahajud tiap malam, mohonkan maaf atas salah umatnya!! dan harta bendanya habis untuk perjuangan agama,..subhanallah,..
sungguh sangat jauuuuuh dengan umat yang hina dina dan suka berkeluh kesah,..pahala mungkin sangat ringan bila ditimbang dengan dosa-dosa yang menjulang tinggi keangkasa,..hingga cuma diberi kesempatan mencium wanginya surga, dan bisa "ndeprok " diemperan surgapun aku dah senang..(emang surga punya emper),..saking merasa surga sangat "ndak pantas untukku"..tapi apapun yang diberi Allah pada-ku atas keadaanku didunia,.aku terima,..ikhlas, asal boleh aku mencintaiNya dengan segenap rasaku,..tolong jangan menjauh dariku ya..Rabb..

UMAR BIN ABDUL AZIZ: MINI MEMERINTAH; MAXI PRESTASI




  edisi kali ini aku mau bercerita tentang sejarah,..eiits jangan buru-buru kabur sambil ngrolling mouse-nya dan membatin: aku aleergi sejarah,.
iya deh saya paham bila ada yang sebut sejarah, pasti hubungannya disuruh hafalin nama-nama tokoh, tempat berikut tahun-tahun dan apapun yang melingkupinya. Tak menarik ya,..

Tapi jujur suatu saat kita harus nengok sejarah,..bukan hanya sekedar tahu, namun mengambil hikmah yang terbesar dari tokoh sejarah itu, atau  tentang apapun itu, dan kalau bisa jadikan panutan. Ohya sebenarnya saya ini penulis ecek-ecek yang senang hati melayani order dari suami yang repot buat tulisan untuk kampus-nya, pondok pesantren atau masjid kampus, jadi tulisan saya berupa "laporan yang kaku", lha ndak disuruh nglucu sih,..dan kebetulan yang terakhir disuruh nyari Umar bin Abdul Aziz. Who? saya lumayan bingung lha namanya kurang familier di telinga saya, yang hanya tahu khalifah 4, khalid bin walid, Harun Al rasyid sampai Bilal. Sedang dia? wah setelah ditemukan referensi tentangnya, saya jadi terbelalak,..wow ada seorang pemimpin besar Islam yang terselip diantara nama-nama besar lainnya,.

aduuuh jangan pergi dulu ya bu sabar nih,..pembukaannya mbosenin ya,..moga cerita tentang beliau tidak,..

Umar bin Abdul aziz ini tergolong dinasti Umayyah lahir pada 63 H/682 M di Sam'an Suriah, merupakan khalifah ke-8, dan hanya memerintah,...coba tebak bu, berapa lama ia memerintah? oii salah kalau 10 tahun,..kaya' masa pemerintahan presiden2 di Indonesia saat ini,..dia memerintah hanya 2,5 tahun saja!! yakni tahun 99-102H/717-720 M. Bila banyak berpikir masa memerintah yang "mini' bisa berbuat apa? lha wong presiden kita aja baru saja me-reshufle kabinet-nya yang dianggap tak sukses jalankan tugasnya, pada masa memerintah yang ke 2 tahun, di jabatan yang ke-2. Trus perjalanan pemerintahan yang sudah sekian lama tak gemilang, tak menyodorkan perubahan yang mencolok mata.

yah, daripada menebak-nebak apa yang terjadi mending kuterusin ya ceritanya,
Nama lengkap Umar adalah Abu Hafs Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin As bin Umayah bin Abd Syams,..wuiih puanjang bak kereta ya, ternyata beliau adalah keturunan Umar bin Khattab sang khulafaurrasyidin dari Ibunya laila, dan Ayahnya sudah pernah jadi gubernur Mesir, hingga tak heran bakat politisi melekat padanya. Namun secara pribadi sang Umar kecil sangat kagumi simbahnya,..eh Kakeknya Abdullah bin Umar bin Khattab, sampai-sampai Ia bilang ingin seperti kakeknya Ulama yang warak, mumpuni bin tawadhu'.

Umarpun berpendidikan tinggi di Madinah, disana ia mendapat pendidikan yang baik dan sehat, hingga sangat pengaruhi kepribadian dan pola pikirnya. Pada masa Khalifah ke 6 Al Walid bin Abdul Malik, Ia diangkat jadi gubernur Hedzjaz di Madinah pada usia,..berapa bu tebak lagi,..yang benar dapat Srabi Solo,..yah tak ada yang benar,..24 tahun ! sangat belia. Ia-pun dipercaya atas proyek pembongkaran masjid Nabawi, menjadi bangunan yang lebih indah. Penampilannya berbeda jauh dengan gubernur-gubernur saat itu,karena sangat adil dalam memerintah. dan menerapkan sistem diskusi denganbentuk "dewan penasehat" yang beranggotakan10 ulama yang berpengaruh. Hingga tak terjadi kesenjangan dalammasyarakat karena berbagai masalah bisa terpecahkan bersama.

Mesti dah capek ya mbacanya,..ya udah deh yang capek boleh rehat dulu,..nanti tengokin lagi ya tulisanku,..tapi saya masih semangat 45 teruskan tulisan ini.

Tapi apa daya,..model hasut menghasut,..fitnah memfitnah ndak cuma terjadi marak saat ini,..tapi dah sejak dulu,..lihat Umar sukses pimpin sebagai gubernur,..tiba-tiba Hajjaj bin Yusuf as-Saqafi, yang merupakan juga gubernur saat itu dibeberapa wilayah, dengan iri dengki-nya berhasil menghasut Khalifah tuk singkirkan Umar, hingga Ia berselisih dengan Khalifah yang akhirnya memecatnya,..yah sedih deh

Namun ternyata oh ternyata nasib orang baik yang berprestasi tak terpuruk begitu saja, Ia masih dilirik oleh khalifah sesudahnya yakni khalifah ke 6 yakni Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan tahun 97-99H, sebagai al-Kaatib alias sekretaris khalifah.

Ketika Khalifah Sulaiman sakit keras, khalifah itu meminta pertimbangan pada Wazir atau perdana menteri tentang siapa yang pantas menggantikannya karena Putra Mahkota-nya sudah meninggal sejak dulu. Si perdana Mentri yang bernama Raja' bin Haiwah langsung merekomendasikan Umar bin Abdul Aziz adalah figur tepat penggati Khalifah.

Tak dinyana tak diduga, ternyata sebelum perbincangan dengan Khalifah dan Perdana menteri ini berlangsung, Umar sudah punya suatu firasat akan ditunjukkannya Ia sebagai pengganti, sehingga Ia berkata pada Raja' :" Dengan saksi kepada Tuhan, saya meminta kepadamu, seandainya khalifah  menyebut-nyebut nama saya untuk jabatan itu, hendaknya engkau halangi, dan kalau Ia tak menyebutnya,..maka sungguh jangan kau ingatkan namaku kepadanya,.."

Subhanallah,..masih ada orang yang tersisa dibumi ini yang bisa berkata seperti itu tentang sebuah jabatan yang menggiurkan yang selalu berkaitan erat dengan harta, tahta,dan kewibawaan diri. Wuaah bila saya mengengok saat sekarang,..beda jauuuh, jangankan sudah ditunjuk belum aja sudah gontok-gontookan cari posisi yang paling empuk dikursi panas,..kalau perlu saling jegal hasut dan tentu sodor-sodorkan diri biar dilirik. Nah ini,..malah "menolak" jabatan yang banyak diidam-idamkan banyak orang.

 
Seperti yang sudah diduga  (emangnya  sudah menduga?), ternyata nasi telah jadi bubur yang paling lembek, sudah terlanjur sang Khalifah bersepakat dengan Wazir untuk tujuk Umar sebagai pengganti sebelum beliau akhirnya wafat.(mulai turunkan topi,.dan pake kerudung hitam)

Akhirnya tahun 99 M Umar bin Abdul Aziz ditunjuk sebagai khalifah,..hanya memerintah dua setengah tahun saudara-saudara sebelum digantikan yazid bin Abdul Malik (mungkin sudah kesepakatan mau memerintah cuma sebentar sebelum calon penggantinya siap betul).

Terus,..ada apa dengandua setengah tahun? kalau dinegeri ini waktu sebentar itu boro-boro buat prestasi,.lagi nyusun rencana anggaran,..rutin rapat kerja terus klinong-klinong kemana habisin uang negara (jadi keinget ada rombongan DPR ke Afsel bahas tentang kepramukaan !,..huwa,..geli seribu persen), dan masih banyak lagi dengan acara seremonial lainnya. hmm kalau Umar sih beda langsung tancap bak pembalap Vettel di F 1...wuuuuz

Ia berani berbeda dengan pendahulunya, mencanangkan ide-ide yang brilian, Ia tak takut dengan para peng-kontra yang terkaget-kaget melihat cara kerjanya dalam memerintah negeri. Ia dikenal sebagai Khalifah yang alim, bijak, jujur, warak, tawadhuk, dan zahid juga sederhana, dlam berbagai literatur Ia selalu disandengkan dengan kakeknya Umar bin khattab.

Kebijakan yang utama adalah mengembalikan kemuliaan agama dan menggunakannya untuk mewarnai kehidupan bermasyarakat dan bernegara, tak segan berdialog dengan ulama besar ahli hadis dan fikih dan meminta fatwa menegenai berbagai kebijakannya, dan mengajak serta rakyat mematuhi hukum syariat. Hingga akhirnya ia adalah khalifah pertama yang membuat hukum syariat secara sistematis dan serius.

Ada satu hal yang tak pernah dilupakan dalam turut mewarnai sejarah Islam, dan jasanya yang paling penting adalah kodifikasi hadis, yakni menyatukan berbagai hadis nabi SAW yang berserak dipenjuru negeri menjadi satu mushaf, karena kekhawatiran dengan muncul hadis palsu dan lenyapnya beberapa hadis karena perawi yang meninggal atau sedang berperang. ini tak pernah dilakukan oleh pemimpin Islam sebelumnya.

Apa cuma itu ya yang di lakukan Umar?, ya tentu saja tidak, hampir seluruh bidang jadi "jamahannya'dari bidang politik: menyeru kaumnya tidak mengejar-ngejar keturunan Ali dan bani Hasyim dan menyuruh menghentikn perseteruan politik dg kekerasan, karena menurutnya seluruh Bani adlah sama. Ia membolehkan semua pihak angkat bicara (tak diberangus). Bidang hukum ia benahi, dan menerapkanlima hal untuk pra hakim.

Urusan menegakkan kebenaran dan keadilan, Umarlah jagonya,..tak hanya sidak saja di daerah wilayah kekuasanya, kemudian memberi petunjuk ini dan itu, ia berani langsung memecat para gubernur yang tak becus urusi rakyat, merampas hak rakyat, zalim, juga tak taat agama. Itu dialami oleh Yazid bin Abi Muslim (gubernur Afrika utara,..wiii wilayah kekuasaannya sampai sana ya), juga Salih bin Abdurrahman (gubernur Irak). Dan tanah rakyat yang terampaspun diperinthkan untuk dikembalikan,.waah bedaaa jauh dengan yang terjadi saat ini, yang bisa srobot hak rakyat, leha-leha sampai mereka kering kerontang teriak-teriak

Umar juga tak bernafsu tuk luaskan wilayah,..ini juga beda jauh dengan karekteristik pemimpin saat lalu yang sangat gemar berperang. Ia punya pandangan bila harus berdakwah tidak harus dengan angkat senjata, namun bisa dengan amar ma'ruf nahi mungkar dan lemah lembut, ( duh saking lembutnya sampai bikin klepek-klepek saya) hingga ia menyuruh Musallama untuk menghentikan penyerbuan ke Istambul.

Ada ndak ya kira-kira saat itu ilmu kedokteran,..beneer jawabnya ada. Umar memerintahkan memindahkan sekolah kedokteran di Iskandariyah (mesir) ke Antakya dan Harran (turki) dengan maksud tentu agar mendapat fasilitas penunjang yang baik. Trus dibidang ekonomi Ia berhasil membuat kebijakan yang melindungi rakyat kecil dan mensejahterakannya.  Pajak diturukan bagi non muslim dan dihapus bagi muslim. Membasmi cukai dan kerja paksa, benahi irigasi, perbanyak sumur, pertanian, pembangunan jalan, sediakan tempat bagi musyafir dan tentu saja seluruh bidang yang bisa sejahterakan rakyat. fiyuu,..sampai capek nulisnya

Pernahkah kita sadar kalau doa yang dibaca Khatib saat kutbah jumat itu, sampai kini adalah peranan besar seorang Umar? karena sesungguhnya sebelumnya doanya adalah menjelek-jelekan keturunan Ali, karena perseteruan politik saat itu. dan Umar mengganti kebiasaan yang buruk itu menjadi doa yang baik,..seperti yang dibaca khatib saat kutbah ke 2.

Sudah capek ya membaca sejarah Umar, bentar nih tanggung ku tutup sedikit dengan hikmah.Berbagai pejabat dewasa ini, menganggap jabatan bukanlah amanah, hingga banyak yang memperkaya diri sendiri, dan lupa akan tanggungjawabbya, hingga banyak proyek yang disambar dan berujung ke Bui. Sedang Umar tak pernah menyentuh proyek dinegaranya, malahan Ia mengganti seluruh hidupnya dengan kesederhanaan. Ingat Ia sudah keturunan orang berada sejak kecil. Ia mengganti pakaian sutranya dengan kain yang biasa saja,..menjual tunggangan kuda yang berhias, dengan kuda biasa dan uangnya dimasukkan ke baitull Mall, tanah perkebunan dan perhiasan istrinya rela dijual untuk kemakmuran rakyat. Whaaat? lha biasanya malah nambah tanah dan perbiasan je,..

Dan yang paling mengharukan dan fenomenal karena sikapnya, adalah saat putranya datang dengan urusan keluarga. Ia menjumpai Umar sedang bekerja dikantornya pada malam hari untuk urusan negara. Kemudian Umar meniup lampu minyak, dan bicara dalam kegelapan dengan putranya, ketika ditanya putranya :mengapa kita bicara bergelap-gelap gini wahai ayahku?
jawabannya : "nak, kita bicara mengenai urusan keluarga, sedang minyak yang dibeli pada lampu dikantor itu adalah uang dari negara, berarti uang rakyat, dan aku tak mengambil uang rakyat.." 
ihik  saya benar-benar terharu membaca pernyataan umar itu,..masihkah ada tersisa seorang Umar untuk kita dinegeri ini,..  ( berharap sambil geleng-geleng kepala).

Akhirnya rampung juga tulisan panjangku,..terimakasih  yang baik hati dengan sabarnya membaca tulisan sejarah ini. Sungguh dipermaaf bukan maksudku untuk membuat cerita sejarah jadi laiknya antalogi,..biar tak bosen aja membacanya,..moga bermanfaat,..dan wajib untuk komen,..silahkan,.