Rabu, 21 Oktober 2015

MENGATASI ALZHEIMER DENGAN CARA ISLAM


Sahabat Ummi, penyakit alzheimer yang biasa disebut orang dengan kepikunan, secara medis tak bisa disebuhkan, karena meski bukan penyakit menular, penyakit ini merupakan sejenis sindrom dengan apoptosisi sel-sel otak pada saat hampir bersamaan, hingga otak tampak tampak mengerut dan mengecil. Syndrom ini biasanya dialami oleh orang-orang tua, bisa juga dialami usia produktif meski jumlahnya hanya sedikit. Penyakit ini bisa menyerang biasanya pada usia 65 tahun keatas, meski banyak pula yang menjangkiti diawal usia 50 tahun.
Meski dianggap gejala alamiah, namun sejatinya manusia dapat memperkecil resiko penyakit ini memang salah satu usaha untuk memperbaiki diri agar Alzheimer tak mudah menyerang diusia yang masih produktif. Lalu apa cirri-ciri dari penyakit ini?
1.      Penderita biasanya mengalami gangguan daya ingat. Seperti lupa akan janji, lupa menanyakan sesuatu atau menceritakan sesuatu yang berulang kali dan lain sebagainya.
2.      Biasanya sulit untuk focus. Walaupun pekerjaan sederhana sekalipun, jadi menjadi berat karena lupa cara mengoperasikannya, melakukannya, lupa bumbu misalnya sedang masak, tak bisa menghitung walau hitungan sederhana.
3.      Sulit mengerjakan pekerjaan yang sederhana dan familier. Seperti bingung caranya mengemudi dan kesulitan saat atur keuangan
4.      Disorentasi. Seringkali orang tua lupa jalan untuk kembali kerumah, hingga kerap ‘hilang’. Bahkan untuk waktu seperti hari, tanggal, jam sering kebingungan.
5.      Sulit memahami visuospasial. Yakni yang berhubungan dengan jarak, membedakan warna, tak mengenali wajah sendiri dicermin, sampai jika haruas menuang air digelas tak bisa tepat.
6.      Gangguan berkomunikasi, yakni kesulitan menemukan kata tepat, atau bingung untuk melanjutkan kata-kata saat bercakap-cakap.
7.      Menaruh barang tidak pada tempatnya. Terkadang saking takut dicuri misalnya jadi lupa menaruh barang.
8.      Salah membuat keputusan. Misalnya tak bisa memperhitungkan saat bertransaksi, tak bisa berpakaian dengan seraso dan tidak bisa merawat diri dengan baik.
9.      Menarik diri dari pergaulan. Hal ini karena tak banyak kegiatan yang dilakukan, hingga tak bersemangat untuk melakukan aktivitas atau hobi dan tidak bersemangat berkumpul dengan teman-teman atau komunitasnya.
10.  Perubahan terhadap perilaku juga kepribadian. Tak heran jika orang yang mengalami gejala Alzheimer bisa mempunyai sifat yang mudah marah, padahal dulunya lemah lembut, mudah curiga, padahal ia oarng yang sangat percaya. Juga merasa depresi berkepanjangan, kecewa seta mudah putus asa.
Alzheimer jangan hanya dimaklumi sebagai suatu penyakit pikun yang bisa menderita orang tua dimana saja berada. Namun beri bantuan, jalan keluar atau solusi agar tidak menambah tingkat keparahan penyakit ini. Karena biasanya orang yang menderita gejala ini mudah sekali emosi yang tak terkendali, berperilaku aneh, tidak seperti dirinya dahulu atau melakukan hal-hal yang menyebalkan dimata oaring-orang yang didekatnya.
Dalam Islam, ada beberapa hal yang bisa digunakan sebagai penangkal atau paling tidak mengurangi percepatan penyakait Alzheimer, atau bahkan InsyaAllah tak pernah menyerang sampai ajal menjemput. Hal itu bisa dilakukan dengan apa?
1.      Banyak berdzikir, hati akan tenang. Kebanyakan orang-orang yang mengidap Alzheimer karena awalnya dari stress yang berkepanjangan. Ketakutan atau kekhawatiran tentang sesuatu, misalnya pensiun,takut ditinggal ananak-anak yang menikah, atau khawatir tak mendapat kasih sayang cukup dari pasangan. Stress itu akibat hati tak tenang. Maka Islam mengajar setiap saat, setiap keadaan selalu sertakan asma Allah dan itu akan membantu terjauh dari kepikunan.
2.      Banyak sedekah. Dengan empati pada fakir miskin, perhatian tak terfokus pada satu tempat yang menjadikan depresi. Sedekah membantu orang-orang berpikiran jernih, ikhlas dan merasa bahagia bisa membantu orang. Dengan sedekah akan banyak doa dari orang yang dibantu, InsyaAllah penyakit ini tak menghampiri.
3.      Belajar untuk ikhlas. Susah memang, tapi jika itu dilakukan sejak lama tak menunggu tua, akan lebih mudah menjalaninya.
4.      Banyak membaca Al Qur’an. Satu huruf dari ayat-ayatNya adalah obat penyembuh dari banyak penyakit hati.
5.      Senang untuk mendengarkan atau ikut kajian. Dengan sosialisasi secara positif, menambah ilmu akan membuat hati menjadi ‘penuh’ dan tidak merasa sendirian.
6.      Menambah ilmu dengan senang membaca, atau mencari ilmu di internet, toko buku atau perpustakaan. Orang yang senang membaca akan terus menerus menggerakan otak berpikir.
7.      Banyak melakukan ibadah dalam berbagai kondisi. Seperti shalat lima waktu, shalat sunnah, puasa sunah dan banyak lainnya.
Alzheimer bukan harga mati untuk orang-orang yang beranjak tua. Jika mungkin dihindari atau diperkecil tingkat keparahannya mengapa tidak. Dengan mendekatkan diri banyak kepada Islam, insyaAllah kehidupan ini akan jauh lebih baik.

Referensi: Berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar