Sahabat
Ummi, penyakit alzheimer yang biasa disebut orang dengan kepikunan, secara
medis tak bisa disebuhkan, karena meski bukan penyakit menular, penyakit ini
merupakan sejenis sindrom dengan apoptosisi sel-sel otak pada saat hampir
bersamaan, hingga otak tampak tampak mengerut dan mengecil. Syndrom ini
biasanya dialami oleh orang-orang tua, bisa juga dialami usia produktif meski
jumlahnya hanya sedikit. Penyakit ini bisa menyerang biasanya pada usia 65
tahun keatas, meski banyak pula yang menjangkiti diawal usia 50 tahun.
Meski
dianggap gejala alamiah, namun sejatinya manusia dapat memperkecil resiko
penyakit ini memang salah satu usaha untuk memperbaiki diri agar Alzheimer tak
mudah menyerang diusia yang masih produktif. Lalu apa cirri-ciri dari penyakit
ini?
1. Penderita
biasanya mengalami gangguan daya ingat. Seperti lupa akan janji, lupa
menanyakan sesuatu atau menceritakan sesuatu yang berulang kali dan lain
sebagainya.
2. Biasanya
sulit untuk focus. Walaupun pekerjaan sederhana sekalipun, jadi menjadi berat
karena lupa cara mengoperasikannya, melakukannya, lupa bumbu misalnya sedang
masak, tak bisa menghitung walau hitungan sederhana.
3. Sulit
mengerjakan pekerjaan yang sederhana dan familier. Seperti bingung caranya
mengemudi dan kesulitan saat atur keuangan
4. Disorentasi.
Seringkali orang tua lupa jalan untuk kembali kerumah, hingga kerap ‘hilang’.
Bahkan untuk waktu seperti hari, tanggal, jam sering kebingungan.
5. Sulit
memahami visuospasial. Yakni yang berhubungan dengan jarak, membedakan warna, tak
mengenali wajah sendiri dicermin, sampai jika haruas menuang air digelas tak
bisa tepat.
6. Gangguan
berkomunikasi, yakni kesulitan menemukan kata tepat, atau bingung untuk
melanjutkan kata-kata saat bercakap-cakap.
7. Menaruh
barang tidak pada tempatnya. Terkadang saking takut dicuri misalnya jadi lupa
menaruh barang.
8. Salah
membuat keputusan. Misalnya tak bisa memperhitungkan saat bertransaksi, tak
bisa berpakaian dengan seraso dan tidak bisa merawat diri dengan baik.
9. Menarik
diri dari pergaulan. Hal ini karena tak banyak kegiatan yang dilakukan, hingga
tak bersemangat untuk melakukan aktivitas atau hobi dan tidak bersemangat
berkumpul dengan teman-teman atau komunitasnya.
10. Perubahan
terhadap perilaku juga kepribadian. Tak heran jika orang yang mengalami gejala
Alzheimer bisa mempunyai sifat yang mudah marah, padahal dulunya lemah lembut,
mudah curiga, padahal ia oarng yang sangat percaya. Juga merasa depresi
berkepanjangan, kecewa seta mudah putus asa.
Alzheimer
jangan hanya dimaklumi sebagai suatu penyakit pikun yang bisa menderita orang
tua dimana saja berada. Namun beri bantuan, jalan keluar atau solusi agar tidak
menambah tingkat keparahan penyakit ini. Karena biasanya orang yang menderita
gejala ini mudah sekali emosi yang tak terkendali, berperilaku aneh, tidak
seperti dirinya dahulu atau melakukan hal-hal yang menyebalkan dimata
oaring-orang yang didekatnya.
Dalam
Islam, ada beberapa hal yang bisa digunakan sebagai penangkal atau paling tidak
mengurangi percepatan penyakait Alzheimer, atau bahkan InsyaAllah tak pernah
menyerang sampai ajal menjemput. Hal itu bisa dilakukan dengan apa?
1. Banyak
berdzikir, hati akan tenang. Kebanyakan orang-orang yang mengidap Alzheimer
karena awalnya dari stress yang berkepanjangan. Ketakutan atau kekhawatiran
tentang sesuatu, misalnya pensiun,takut ditinggal ananak-anak yang menikah,
atau khawatir tak mendapat kasih sayang cukup dari pasangan. Stress itu akibat
hati tak tenang. Maka Islam mengajar setiap saat, setiap keadaan selalu
sertakan asma Allah dan itu akan membantu terjauh dari kepikunan.
2. Banyak
sedekah. Dengan empati pada fakir miskin, perhatian tak terfokus pada satu
tempat yang menjadikan depresi. Sedekah membantu orang-orang berpikiran jernih,
ikhlas dan merasa bahagia bisa membantu orang. Dengan sedekah akan banyak doa
dari orang yang dibantu, InsyaAllah penyakit ini tak menghampiri.
3. Belajar
untuk ikhlas. Susah memang, tapi jika itu dilakukan sejak lama tak menunggu
tua, akan lebih mudah menjalaninya.
4. Banyak
membaca Al Qur’an. Satu huruf dari ayat-ayatNya adalah obat penyembuh dari
banyak penyakit hati.
5. Senang
untuk mendengarkan atau ikut kajian. Dengan sosialisasi secara positif,
menambah ilmu akan membuat hati menjadi ‘penuh’ dan tidak merasa sendirian.
6. Menambah
ilmu dengan senang membaca, atau mencari ilmu di internet, toko buku atau
perpustakaan. Orang yang senang membaca akan terus menerus menggerakan otak
berpikir.
7. Banyak
melakukan ibadah dalam berbagai kondisi. Seperti shalat lima waktu, shalat
sunnah, puasa sunah dan banyak lainnya.
Alzheimer
bukan harga mati untuk orang-orang yang beranjak tua. Jika mungkin dihindari
atau diperkecil tingkat keparahannya mengapa tidak. Dengan mendekatkan diri
banyak kepada Islam, insyaAllah kehidupan ini akan jauh lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar