Minggu, 28 September 2014

GENGGAMLAH TANGAN INI SAMPAI AKHIR NANTI

Bulan November ini, saya berbahagia. Ada salah satu hari dimana saya dan seorang lelaki mengikat janji. Delapan belas tahun, hidup bersama, merangkai asa, setelah lima tahun lebih mengenal secara dekat.

Entah kenapa saya ingin memaknai dalam delapan belas tahun usia pernikahan dengan cara yang berbeda. Sebelumnya, memang saya sudah secara intensif mengenalkan belahan jiwa saya pada publik, tentu di ranah FB, dunia maya yang selalu temani hari-hari saya. Bahkan, saya tumpahkan pula--betapa sungguh saya menyayanginya entah buat status tentangnya, kemesraan saya padanya dan berbagai puisi, dalam bahasa Jawa maupun Indo.



Betul, masih mesra khan..

Ada seorang teman, mbak Wara Yani, yang menanyakan kepada saya, apa resepnya menjaga kemesraan di usia pernikahan yang makin menjulang? sepertinya mudah menjawab, ternyata tak jua kutuliskan tips untuknya. Saya soalnya bingung juga, tapi setelah kupikir-pikir saya coba menuliskannya, siapa tahu tips saya ini bisa menginspirasi yang lainnya.

1. Anggap pasangan hidup itu tetap sebagai Raja

    Jika suami datang kerja, entah sehari datang-pergi kerumah berapa kali, tentu di sambut layaknya raja. langsung rapiin baju or rambut (tapi sebenarnya itu ternyata tak terlalu penting), dan yang terpenting senyum mengembang paling manis diujung pintu. Selalu tanyakan hal yang sama, "bagaimana harimu?" sambil mencium takzim tangannya. langsung dibuat nyaman dan dibuatkan teh manis untuknya. walau sedang repot, hentikan semua pekerjaan (kecuali dalam keadaan darurat), langsung ajak bincang ringan dan menyenangkan hati.

2. Kontak Fisik, sangat penting

     Seberapa sering Anda ,'menyentuh' pasangan saat dalam kondisi biasa-biasa saja sehari-hari? saya mulai biasakan sesering mungkin. Mencari tangannya untuk saya genggam , menyentuh wajah atau rambutnya. mimijatnya, meminyaki dengan kayu putih saat tubuhnya merasa tak nyaman . Jika mbonceng motor saya selalu menyentuh pundak atau pinggangnya, begitu juga saat ia menyetir, secara sporadis saya tetap genggam tangannya. Memeluk? hampir tiap hari. bahkan kami terlelap dengan tangan saling terkait. 
Apakah itu sudah saya lakukan sejak dulu? tidak, saya melakukan belum terlalu lama, mungkin dua tahun terakhir. mengapa? karena itu bukan style saya--dan kami sejak awal pernikahan. Namun seiring berjalannya waktu, dan setelah saya pikir-pikir, ternyata menumpahkan perasaan sayang pada pasangan memang harus diluapkan--meluber--sampai tumpah-tumpah. Bentuk ekspresi itu memang harus kulakukan karena memang ternyata: membuat nyaman, tenang dan menghanyutkan.

3. Seberapa Banyak Anda Yakinkan Pasangan?
     
    ini ternyata poin yang terpenting. jika sebenarnya pada tiap diri seseorang itu menyimpan banyak keraguan pada orang lain, pun--termasuk istrinya. Dan ini memerlukan perjuangan. meyakinkan jika Anda bukan ancaman untuk pasangan. Ancaman untuk: segi keuangan---yakinkan Anda bukan 'tikus' yang akan gerogoti keuangannya. Dalam segi kekeluargaan: yakinkan pada pasangan jika Anda, pantas menjadi menantu yang baik, kakak dan adik ipar yang penyayang, sekaligus terus menerus meyakinkan jika Anda memang istri --yang dicarinya selama ini, ibu dari anak-anak yang pantas dibela sampai akhir hayat. dan...satu hal Yakinkan pasangan jika Anda selalu mendukung cita-cita mulianya, tak pernah menjadi penghambat dalam pekerjaannya, bahakan pendukung paling bersemangat.

4. Anda ada pada Pusaran Cita-cita, bukan diluar.

    "Apa yang bisa saya bantu untuk meringankan pekerjaanmu?" itu yang sering saya tanyakan padanya. Saya punya keyakinan jika seorang istri sebagai soulmate, pendamping dan pengiringnya, ia tak akan biarkan suami berjalan sendiri, pun dalam meraih cita-citanya, juga dalam pekerjaannya. Saya sering sodorkan tangan untuk membantunya. jika kemampuan saya untuk menulis--saya dorong dia untuk mengambil kuliah lagi meski pekerjaannya numpuk tak terkendali. Saya bilang, kubantu apapun untuk selesaikan sekolahmu, carikan referensi, diskusi mengenai tema yang akan diangkat sebagai disertasinya kelak atau apapun. Saya memang ada didalamnya, bukan diluar. Dengan begitu saya menempatkan sebagai istri yang tak biasa2 saja untuknya.

5. Ulangi dan terus ulangi jika Cinta ini ada hanya untuknya

    Lebay? Biarin.. tapi beneran, saat usia menanjak dan banyak sesuatu yang terjadi dalam kehidupan, memberikan keyakinan jika sayang dan cinta ini persembahan termanis untuknya memang layak dilakukan, dan mintalah pertanyaan serupa padanya dijawab. Tapi diingat, tak semua pasangan menyukai hal yang seperti ini.(mungkin hanya saya saja ya? hihi entahlah)

6. Komunikasi tiada henti

      SMS, WA, kadang Telephon, Inbox tentu bicara dialam nyata selalu saya upayakan setiap hari padanya. Meski setiap hari ketemu, namanya SMS selalu saja nempel dihape kami. Kadang memang bukan kalimat sayang-sayangan, tapi tentang njemput anak, beli makanan kesukaan atau sekedar tanya: kok belum pulang nih jam segini? sepertinya terkesan sepele, tapi kebiasaan komunikasi itu akhirnya akan membantu jika Anda punya masalah dengan pasangan cepat terselesaikan.

7. Jangan biarkan  Bosan mulai sergap

    Jika hanya hari kehari cuma itu-itu saja, hati-hati bosan itu akan mengintai. Tak peduli punya suami tampan atau istri yang meblong-meblong. lalu apa yang dilakukan? rutinitas yang dibalik, hang out, pergi ketempat yang romantis atau menyeramkan atau riuh sekalipun. Selalu ada saja hal yang baru disela rutinitas pekerjaan.  Punya atau tidak uang, acara 'cari angin untuk merabuk jiwa' harus dilakukan. jadi istri yang kreatif, tak harus selalu nunggu apa-apa dari suami untuk ciptakan rasa selalu menyenangkan..

Sepertinya sangat banyak ya tips dari saya. Mungkin sedikit puisi untuk pasangan saya bisa cukup melongok seberapa besar cinta saya kepadanya..

Jika pelangi bisa kupegang,
Akan kupilah warnanya satu persatu: kupilih yang berwarna biru laut
karena buat saya, biru itu adalah lelaki: bak laut yang akan menghanyutkan aku, menenggelamkan sampai kedalam hati hingga tak bisa keluar kepermukaan lagi.
Andai jalanan bisa kuukur,
akan kucari penggaris yang terpanjang:
Untuk mengukur sejauh mana rasa ini kepadamu
dan andai bisa kehidupan digadaikan,
akan kugadaikan seluruh jiwa ini kepadamu, kulekatkan dalam denyut nadi
Cinta ini bukan cinta biasa, lelakiku--agar kau tahu
kamu penuhi seluruh pikiranku dan merampas hariku
Andai hari bisa terpilin, akan kupilin jadi satu, seperti kau dan aku..

solo, 29 sept 2014

Jangan menyerah dengan cinta. Apa yang bisa diperbaiki, perbaikilah. Apapun tergantung dengan niat. perjuangkan cinta itu bak seorang mujahid, karena itu memang investasi dunia-akherat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar