Seorang sahabat menyentuh lenganku dengan bahunya, kemudian berbisik perlahan. "Lihat lelaki yang didepanmu, wajahnya mirip denganmu dan lihat pula dahinya ada tanda bekas sujud menempel erat disana".
Saya mendongak. mencoba mencari pembenar. Kemudian mengerutkan dahi. "Apakah dia jodoh saya yang tiba-tiba diletakkan Sang Pemberi Cinta tepat didepan mata?" gumamku.
Lelaki itu seperti layang-layang, kadang mendekat tapi sering menjauh. Saya seperti tergelepar. Bukan mengapa, usiaku sudah mulai beranjak matang, belum lagi sisi kiri kanan depan belakang mencoba menggedor rasaku, serbuan permintaan cinta bertubi datang secara bersamaan, tapi saya masih bergeming, menunggu arjuna--secara felling adalah jodohku, masih santai 'terdiam'.
"Heran aku dengan orang itu," kataku pada sahabatku. "Beberapa orang sudah mencoba mendekat dan saya tolak, tapi kenapa sinyal rasaku padanya tak sampai-sampai juga,.." lanjutku. khawatir bak cuaca rasa itu bisa meredup dan lenyap.
"Kau serius padanya?" wajah sahabatku tampak berbinar. Saya mengangguk. Cinta itu butuh perjuangan, bukan hanya menanti keajaiban. Jika lewat sahabat--cinta bisa dihubungkan; mengapa tidak? Kalau dia harus 'dijemput bahkan digedor' sekalian untuk memusatkan perhatiannya hanya untuk saya--akan kulakukan!
Akhir yang tertebak memeluk dengan manis. Lelaki itu menjadi raja dirumah kami, saya permaisurinya dan tiga anak menjadi pengiring setia kami..
Saya jadi terlempar dimasa lalu, andai waktu itu saya tidak nekad 'mengejarnya', lelaki pemalu yang tak tahu harus berbuat apa pada makhluk manis didepannya, dan saya sudah putus asa menanti perhatiannya; mungkin kisahku dengannya sampai detik ini sudah terhenti sejak lama.
Lalu, apakah teman-temanku punya kisah yang sama dengan saya, atau heran betapa jodoh masih juga malu menghampiri? ada beberapa hal yang ingin saya ulik..
- Bila Allah menyiapkan jodoh untukmu; maka terimalah dengan ikhlas. Jika jodoh sepertinya masih tersembunyi, maka carilah! jika ia hadir tapi diam ditempat, maka 'sentuh'lah dengan media apa saja. Bisa teman, kerabat, telpon, sms, wa, inbox, email, Fb, twitter, tapi jangan lupa, kita tak boleh 'memelihara kucing dalam karung'. Ia memang ada, nyata, orang sholeh dan betul yakin adalah manusia baik. Intuisi, cerdas emosi, felling, firasat harus semua dikerahkan, karena ini bukan ajang coba-coba dan permainan.
- Ramah. hal termudah dan murah dilakukan. Seseorang akan merasa nyaman dengan orang yang ramah. Dulu, saya malah pernah dapat julukan 'queen of smile' dari seorang teman. Bukan mengapa, senyum itu juga ibadah. Berawal dari senyum, jodohmu akan makin dekat..
-asah segala kemampuan terbaikmu. Mungkin ketrampilan, olahraga, sains, musik, bercocok tanam, memasak, menulis, berjualan, atau malah berkhayal? hihiih..jika Anda terlihat 'ada', beredar dengan kemampuan yang bisa diandalkan, jodoh ada menoleh (bukankah cinta datang lewat apa saja?)
- ikutlah komunitas yang disukai, yang positif yang didalamnya berisi orang yg penuh motivasi. Siapa tahu dari sana Anda mendapat jodoh yang se-jiwa, se-hobi dan se-hati. Atau dicarikan teman untuk anaknya, ponakan, cucunya ..eh...
-Jangan malu minta doa orang-orang sholeh-ah, bijak (Apalagi yang sedang naik haji), untuk didekatkan jodoh, tentu yang terbaik dan mustajab doakan diri sendiri juga.
- Malu untuk sapa duluan orang sholeh-ah, baik hati, tidak sombong, gemar menabung, cerdas pikir dan hati? ooh..tidak untuk sekarang. Jika sapaan sopan, tidak 'ngoyo woro', dan 'berisi' dan anda bersama teman (muhrim), tak apa. Jodohmu itu memang misteri.
- Jangan putus asa, kadang putus asa itu malah menutup semua akses untuk dapatkan jodoh. Selalu selipkan harapan baik, dan selalu tampakkan wajah berseri-seri, nikmatilah hidup yang masih misteri, pun untuk jodohmu.
-Keluarlah, dan sambut dunia! hihi saya jadi teringat, punya karya saat akan menginjak usia 40, dan kemudian 'dilirik' banyak teman. Tak ada kata terlambat untuk 'membuka' diri dengan cara elegan, santun dan tentu tetap dengan koridor agama, berapapun usia njenengan..
Gimana masih penasaran dengan trik selanjutnya? boleh deh konsultasi tapi jangan minta dicarikan ya,.soale saya tidak bakat jadi mak comblang, sudah pernah nyoba tapi gatot alias gagal total,..(Semoga Allah segera dekatkan jodoh terbaikmu..)
Konon, famli saya memberikan tips untuk mereka yang belum ketemu2 jodohnya yaitu akikah ulang. yang melakukan adalah oragtua atau famili dan jangan sampai tahu yang jomblo tadi.
BalasHapusSalam hangat dari Surabaya
baru tahu pakde, hmm..mungkin diniati sedekah saja, karena secara Islam tak ada ketentuan akikah ulang..
BalasHapusmakasih tambahannya pakde
Subchanalloh mbak candra,,sangat menginspirasi :-)
BalasHapusMksh bnyk ;-)
terimakasih mbak Rifa sudi membaca moga manfaat
BalasHapus